Pyo-pyo's blog

Cerita yang ingin aku bagi kepada dunia.

Rabu, 17 Desember 2008

My Last Day in Ganeca

Jadi ini rasanya kehilangan teman-teman? Ya… mulai hari ini saya resmi berhenti dari tempat saya bekerja sekarang. Alasannya adalah karena kontrak saya di tempat ini sudah habis. Perusahaan sedang mengalami masalah keuangan yang disebabkan karena krisis global yang belakangan terjadi. Alhasil, mereka terpaksa memutuskan kontrak para karyawannya. Sebenarnya berita itu sudah lama saya dengar, hanya saja mungkin karena hal itu baru terjadi sekarang, jadilah saya merasa kehilangan sekarang.

Terus terang saya tidak merasa kehilangan tempat saya bekerja sekarang, tapi saya merasa kehilangan pekerjaan sebagai editor yang rasanya memang saya suka. Rasa kehilangan yang terbesar adalah rasa kehilangan teman-teman yang ada di sini. Sudah satu setengah tahun saya bekerja di sini, tentu ada banyak kenangan dengan teman-teman.

Di divisi IPS, saya jelas-jelas akan merasa kehilangan Tiwi, orang yang paling sering minjemin saya komik Miiko dan majalah, “Jadi pengen ngikutin cerita Miiko, Wi..”. Pada Bagus, yang walaupun wajahnya terkesan galak, tapi hatinya luar biasa lembut seperti kapas. Pada Dwi, yang sering mencoba melucu tapi entah kenapa lebih sering tidak lucunya. “Maapin aku kalo punya salah ya, Dwi”. Pada Tifa, dia sudah pergi terlebih dahulu ke tempat lain, “good luck girl”. Bahkan kepada Mba Estu, koordinator saya di divisi IPS.

Di divisi agama, saya jelas-jelas akan merasa kehilangan Nurul. Dia adalah “mantan bos”, “kakak” laki-laki yang tidak pernah saya punya, “tong sampah” dan “ember” buat saya. Seberapa seringnya dia mengatai dan meledek saya, saya jarang bisa marah padanya. Pada Yudi alias Patkay, editor yang satu ini punya kelakuan yang aneh bin ajaib, tapi lebih sering konyolnya sih.

Di divisi SMK, saya jelas-jelas akan merasa kehilangan Mas Irman, dia ini anak baru, tapi paling sering ngerjain saya.. Dasar junior gak sopan! Tapi asiknya saya tidak perlu jadi cewek jaim di depan dia. Bertingkah paling geblek sekalipun tidak masalah di depannya. Pada Mas Bayu, yang komentarnya kadang-kadang suka tidak tertebak. Ternyata di balik sikap cool nya, ada orang yang aneh juga. Pada Fifi, cewek yang terlihat paling dewasa ini selalu punya sejuta misteri yang kadang pelit untuk dibagi-bagi pada orang lain, termasuk hal-hal yang membahagiakan. Pada Mas Kausar, orangnya baik sekali, pintar, ngakunya editor paling gantenk, lawakannya suka garing tapi lucu juga.

Di divisi IPA, saya jelas-jelas akan merasa kehilangan my sister, Tri. Kami kenal memang belum lama, tapi rasanya dia sudah seperti saudara buat saya. “Tong sampah” saya yang kedua. Hope you can find what you’re looking for. Pada Kiki yang memberikan saya banyak nasihat berharga saat saya sedang bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Pada Amel, seseorang yang enak diajak diskusi. Terima kasih ya Mel. Pada senior-senior lainnya di divisi MIPA dan Bahasa.

Buat saya kalian semua sudah seperti keluarga. Awalnya saya pikir saya pasti kuat melewati semua ini, tapi entah kenapa menjelang hari terakhir saya di sini, saya merasa berat dan jadi sering memimpikan teman-teman yang ada di sini. Saya masih ingat benar kejadian yang terjadi selama saya bekerja di tempat ini. Ada acara makan padang days, es krim days, J-Co days, Dufan days, gado-gado days, jepret karet, bergilir membawa permen, ataupun acara tukeran meja. Kadang kami bercanda seperti anak kecil, ngumpetin barang-barang teman adalah hal yang biasa, saling ngerjain dan saling ledek, atau sampai membuat salah satu dari kami kesal dan akhirnya menangis juga pernah terjadi. Kenangan itu mungkin hanya ada di sini saja, tidak di tempat lain.

Terima kasih atas pertemanan yang selama ini terjalin, kelak kalau suatu hari nanti, bertahun-tahun dari sekarang, saya berharap Tuhan mengizinkan kita semua bertemu. Saat itu kita akan tersenyum, bahkan tertawa menyadari betapa konyolnya kita saat itu. Kalian selalu punya tempat khusus di hati saya, dan saya harap kita semua tidak putus kontak. Saya sayang kalian semua…

Sedih rasanya berpisah dengan orang-orang yang sudah bersama kita selama ini, tapi mungkin memang jalannya harus begini. Selama masih ada teknologi berupa handphone, email, dan telepon, komunikasi tidak akan pernah terputus.

Good luck friends… hope we can get the best in our lifes.

Label:

6 Komentar:

Blogger Tiwi Felt mengatakan...

Semoga cepet dapet tempat kerja yang lebih baik ya rie...
doin juga semoga gw cepet menyusul loe ^_^

17 Desember 2008 pukul 13.08  
Blogger VuturistiX mengatakan...

rie emangnya gw aneh? aneh tapi nyata donk jadinya.

17 Desember 2008 pukul 16.22  
Blogger Unknown mengatakan...

Rii...miss you too..hope sometime we could meet.gw (cieee gw..., biarin ah, d blog inih)insya Allah kadang2 klo wik en bs maen k Jkt. Jkt jd tmpt pelarian gr2 g bisa plg k Kng..ksna mah kejauhan..kpn2 klo wik en pas ksna, ktmuan yok..moga cpt dpt kerja yg klik!

18 Desember 2008 pukul 19.58  
Blogger Rie mengatakan...

To Tiwi: Amin, makasih doanya Wi. Semoga loe juga cepet dapet yang terbaik

To Mas Bay: elo tuh keliatannya doang yang kalem Mas, Aslinya mah caur abissss. hehehe. Pizz ya Mas...

To ri: Ini pasti tifa ya? Hola neng!! Apa kabar? Aku juga kangen sama kamu. Kalo ke Jakarta kontak-kontak ya...

19 Desember 2008 pukul 12.46  
Blogger AryaNst mengatakan...

Iya, gak perlu jaim, soalnya imej lu di mata gua udah cemar selamanya Ri, jadi jaim kayak gimana juga kagak ngepek! =)

22 Desember 2008 pukul 14.38  
Blogger Rie mengatakan...

Irman Nasoetion!!! Gak sopan banget sih lu!!! Awas ya, kalo ketemu langsung gue jitak sampe benjol-benjol!!

23 Desember 2008 pukul 12.13  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda