Pyo-pyo's blog

Cerita yang ingin aku bagi kepada dunia.

Minggu, 11 Mei 2008

Inspired by .....

Cerita "friends forever" diinspirasi dari curhatan temen yang lagi stres ngerjain skripsi (lucita) dan dari pengalaman langsung melihat orang yang kayaknya membutuhkan pendidikan inklusi. Suatu hari di semester 8, saat kita semua stres memikirkan topik apa yang enak dijadiin topik skripsi pas kuliah seminar, seperti biasa...trio Pyo kumpul-kumpul di kantin sastra (mungkin lantaran karena kita bosen sama kantin FISIP) lalu meluncurlah pembicaraan mengenai topik terlarang itu (kita biasa menyebutnya dengan "you know what"). "Kayaknya gue mau bikin tentang pengobatan deh" ucap gue. "Gue kan ngambil spesialisasi kesehatan". "Duh...loe tuh cocok banget sama MU (pembimbing gue)" timpal Lucita.


"Kalo gue mo bikin tentang proses kreatif penulis novel ah...” timpal Bolly, sambil meneguk es teh manis favoritnya. “Wah...asik tuh!! Siape penulisnya? Gue ikutan dong kalo loe mo wawancara Ayu Utami” sambung Lucita. “Gue mau sama **********” sambung Bolly. Gue dan Lucita cuma terdiam, ********** itu siapa ya? kok kita belom pernah denger?. “salah satu penulis teen lit,” Bolly meneguk habis es teh manis favoritnya. Teen Lit? “Apaan tuh?” tanya Lucita lagi. “Adiknya Chic Lit kali lus...” bales gue. Kami sama-sama saling mengangguk, walaupun sebenarnya sama-sama masih bingung. “loe mau tentang apa?” tanya Bolly. Lucita cuma menerawang langit yang mulai gelap karena mendung. “mungkin tentang pendidikan inklusi” kata Lucita sambil meneguk kopi favoritnya. “apaan tuh?” gantian gue dan Bolly yang bertanya. “itu tuh...tentang pendidikan yang menggabungkan antara anak-anak yang normal dengan anak-anak dengan kebutuhan khusus”. Saat itu yang ada di pikiran gue cuma satu, emang ada ya sekolah yang kayak gitu? “ya ada lah...buktinya gue mau bikin skripsi tentang itu” kata Lucita dengan nada rada sewot, karena dia pikir gue meragukan kemampuan otaknya yang memang encer.
“gimana sekolahnya tuh? bukannya cara pengajaran mereka itu berbeda?” tanya gue dengan nada bingung. “itu dia yang menarik...”kata Lucita dengan nada dibuat serius sehingga gue dan Bolly jadi tertarik. “jadi mereka selalu didampingi oleh pengawas. mereka juga diajari untuk beradaptasi lebih dari anak-anak yang normal” Lucita memulai ceramahnya. “oh...gitu...” sekarang gue dan Bolly yang mengangguk, tapi lagi-lagi (jujur) kita berdua masih bingung. Hari itu juga kita mendapatkan tiga topik skripsi untuk tiap orang, yaitu pengobatan, teen lit, dan pendidikan inklusi (dan kami yakin kalo kami bakal lulus dengan topik tersebut!)

Pengalaman berikutnya diperoleh berdasarkan pengamatan langsung. Suatu hari (tepatnya hari sabtu, tanggalnya lupa..) gue berkunjung ke rumah besannya nyokap, alias ke rumah keluarganya kakak ipar gue yang ada di Tanah Abang. Kakak ipar gue punya ponakan, namanya Atilla. Dialah yang jadi sumber inspirasi gue. Ada yang tidak normal dengan penglihatannya, dia tidak bisa melihat secara jelas, tapi dia bisa melihat warna jika didekatkan ke matanya. Sesepengetahuan gue, dia sekolah di sekolah kebutuhan khusus di daerah Lebak Bulus. Tiba-tiba aja gue jadi kepikiran topik skripsi Lucita, pendidikan inklusi, gimana kalo seandainya Atilla sekolah di sekolah inklusi??
Cuma ada satu komentar gue, menarik juga nih kalo dijadiin cerita. Latar belakangnya? berhubung gue gak suka cerita dengan latar belakang kota (tapi masalahnya gue cuma tau lingkungan kota. secara...gue lahir sama gede di kota..), jadilah gue harus berkompromi dengan diri sendiri. Latar belakang kota gak apa-apa, tapi JANGAN terlalu mewah. Kehidupan kota kan juga ada yang miris dan gak semuanya senang-senang. Kehidupan kota Jakarta di pemukiman padat penduduk, dengan tingkat ekonomi menengah kebawah akhirnya jadi latar belakang cerita gue.

So...i finally got some topic for my story...

Tengkyu buat orang-orang yang sudah menjadi inspirasi buat gue. You’re trully inspiring me...

Label:

3 Komentar:

Blogger Tri Sintarini mengatakan...

ada apa ini? namaku disebut-sebut kekekeke :)

12 Mei 2008 pukul 20.39  
Blogger Rie mengatakan...

Bolly...how are you neng??
Baca cerita ini bikin gue kangen sama masa-masa kuliah kita dulu. Trio Pyo suka nongkrong sampe sore sambil mentertawakan banyak hal. I really miss that momment...

13 Mei 2008 pukul 08.17  
Blogger AryaNst mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

13 Mei 2008 pukul 09.02  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda